Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki kesal karena dari 15 Camat yang diundang dalam pembahasan koordinasi percepatan Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar hanya satu camat yang hadir dan lainnya diwakilkan.
“Saya memang dalam sambutannya suaranya agak meninggi. Karena saya jujur kaget, tadi Bu Desi Kepala Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Ambarawa menyampaikan dari tujuh Kabupaten ada tiga belum ODF, itu diantaranya Batang Wonosobo dan Banjarnegara,” kata Lani Dwi Rejeki saat ditemui di Aula Kantor Bupati Setempat, Rabu 29 Juni 2022.
Ternyata, lanjut dia, dari 248 desa di Kabupaten Batang baru ada 76 desa dan kelurahan yang ODF. Sehingga sisanya ada 172, ini masih banyak sekali.
“Saya harap kepada temen – temen camat, OPD dan perangkat desa untuk komitmen bersama. Niat untuk percepatan ODF dan mengurangi angka stunting. Saya minta Pak Camat untuk mendampingi warga desa untuk melakukan percepatan ODF,” ungkapnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk berprilaku hidup sehat dengan membuat jamban yang sehat, tidak BAB sembarangan dan menjaga pola hidup sehat.
“Kita melakukaan kegiatan jangan terpaku pada anggaran. Ada atau tidak ada anggaran kita melaksanakan tugas sesuai fungsinya. Kalau hanya berpaku pada anggaran tidak akan jalan. Bagaimana kita mau membangun Kabupaten Batang,” katanya.
Ia pun menyebutkan anggaran APBD itu sangat terbatas dan kecil. Sehingga kegiatan percepatan ODF tidak banyak, tapi harus diniati ibadah untuk memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Saya minta dinas kesehatan ada trobosan dalam percepatan ODF. Jangan mengandalkan APBD, Silahan cari terobosan anggaran dari mana aja, bisa CSR dari perusahaan. Sepanjang dibenarkan secara aturan, saya persilahkan,” tukasnya.